Jumat, 05 Februari 2010

Jalan-jalan ke JOMBANG

Sabtu - Minggu liburrrrr

Kemana kita?

Ada celetukan, "Gimana kalo kita ke Surabaya?", "Oke-oke. Oke ya? Asikkk", si Nufu yang pertama kali ke Jawa Timur loncat-loncat kegirangan kayak anak bayi yang mau dilempar dari lantai 20. Hahahaha

Mati dong?

Trus ada komentar lagi, "Ah, Surabaya jauh. Gimana kalo kita ke Jombang. Ke rumah Budeku?", Liba said.

"Hmm, oke", semua menyetujui.

Akhirnya, jam 10an kita keluar dari kosn. Tapi mampir di warung dulu. Isi bensin booo.

Jam 10.30an, setelah kenyang dan sebelum ngantuk datang, jalanlah kami ke ujung gang satu lagi, ke dekat BEC (tempat les-an Inggris lainnya). Nunggu di pinggir jalan kayak anak ilang, panas-panasan, sumuk bin hareudang, lemah, letih, lunglai. Haha. Lebaisme!

Setelah beberapa abad kami berdiri di pinggir jalan, akhirnya bis kami datang. (Bis kami???? Hahaha) Pare - Surabaya, begitulah tulisan yang ada di kaca depan bis.

Kami duduk di bagian belakang, dan tak lama keduadian, semuanya berubah menjadi gelap. Tapi anehnya aku tidak merasa panik. Aku justru merasa nyaman. Yaiyalah, lawong begitu nyentuh kursi, aku langsung tidur, bangun-bangun udah di Jombang. Udah di depan kompleks PonPes Tebu Irengnya Gusdur. Ternyata, sampe sekarang pun, masih banyak peziarah yang mengunjungi makam Gusdur. Bis-bis berjejeran di sepanjang jalan.

Tak lama kemudian, kami turun, dan onengnya, si Liba yang NGAJAK kami ke rumah budenya, kebingungan dengan daerah itu. Gubrak!

Untung mas sepupu si Liba datang ngejemput kami. Kami dianter sampe ke rumahnya kemudian dijemput lagi sama mb sepupunya Liba. Kami diajak ke rumahnya yang ternyata jauh juga. Si Nufu yang duduk di bagian belakang mukanya sudah berbah jadi aneh, nahan muntah kayaknya. Hahaha. Sabar ya Fuuuu.

Sampe di rumah mb-nya Liba, beuh, anak-anaknya ternyata overaction, eh hiperaktif. Kami diajak main perang-perangan. Dijambak. Dipukul. Ditindihin. HP dibanting. Remote TV dilempar. Dan sebagainya. Haha. Anak jaman sekarang. Ckckckckck...

Karena kami g berniat untuk nginap, jadi dengan terpaksa kami harus segera balik ke Pare. Kami dianter sepupu Liba ke dekat Pondok Gusdur untuk nunggu bis yang bakal bawa kami kembali ke Pare.

Seperti saat kami mau berangkat ke Jombang, kami harus menunggu agak lama untuk mendapatkan bis. Tetapi kali ini, cuaca yang menemani kami sangat-sangat tidak bersahabat, hujan turun dengan dueras!

Ngungggggg, bis Trenggalek - Surabaya datang. Kami kegirangan berlari-lari menyambutnya. Begitu pintu dibuka, alamakkkkkkk, penuh kali ni bis.

Tapi, mau gimana lagi, kami harus pulang, jadi terpaksa kami berdesak-desakan di dalam bis. Kami tidak menemukan pegangan yang pas, jadi untuk mencegah hal memalukan yang akan terjadi selama perjalanan, ntah itu jungkir balik di dalam bis, kayang di atap bis, ataupun konser dengan suara sopran (bener g? Hehe), kami saling berpegangan tangan. Emang sih, banyak yang menertawakan kelakuan kami, apalagi saat bis tiba-tiba mengerem, cittttt, arggghhhhh!!!!

Kami masa bodo dengan apa yang mereka katakan dan lihat, yang jelas bagi kami, keSOLIDan yang selama ini kami teriakkan di kampus, terasa di dalam bis ini. Kami saling bantu, saling jaga, saling memperhatikan. Tidak ada yang mementingkan dirinya sendiri. Hiks.. Jadi terharu. Haha.

"Tulungrejo, tulungrejo!!!", pak kondektur neriakin tempat kami harus turun. Kami shock melihat sekitar kami yang mati lampu dan hujan turun dengan lebat. Kami memutuskan naik becak. Setelah kami tanya ke abang becaknya harga untuk sampe ke kosn kami di jalan Dahlia, kami kaget. Gila, 2 becak=20000. Harga becak lebih mahal daripada tiket bisnya. Hummmh, okelahkalobegitudaripadakamibasahkuyupkembalikekosnakhirnyakamiiyakansaja. Haha. Pusing-pusing dah bacanya.

Sampe di kosn dengan selamat, dan ternyata g mati lampu. Kami langsung pesan makan, mandi, sholat, makan, teparrrrrrr

Capek..

Dan hebatnya, serangan pasukan nyamuk yang sekarang sangat bersahabat dengan kami sanpe-sampe meraka udah g ngerasa sungkan dan tanpa meminta ijin menghabiskan persediaan darah kami, tak terasa lagi. Da nyamuk. Terserah kau mau minum darah itu. Sudah kami racuni darahitu dengan minum baygon! wkwkwkwkw

BHEKTI AYU

Pare, 30 Januari 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

...

Makasi sudah mau membaca..^^