Kamis, 29 Maret 2012

AISC in Taiwan 2012

Cerita ini dimulai tepatnya sejak awal bulan Februari, ketika gw lagi duduk kedinginan di bis malam untuk kembali ke kota perantauan tercinta, Bogor. Teman setim gw, Fandi, tiba-tiba ng-sms gw dan bilang, "Bek, mau jalan-jalan ke Taiwan gak? Paper kita diterima di acara mereka." WOW!!! Gw yang lagi menahan rasa dingin akibat si bis yang sok berada di Kutub itu nanggepinnya dengan cool. Kepengaruh suasana kali yah? Hehehe

Dari situ, kami berdua mulai kembali merapat ke dosen pembimbing kami, coba untuk merevisi paper sesuai dengan arahan panitia, tanya sini-situ tentang sumber yang bakalan kami pake untuk isi si paper (persiapan pembantaian bo! :p), tunggang langgang nyari dana untuk registrasi, searching tiket, pembentukan kelompok delegasi yang rapatnya pun g pernah bisa full team, ngirim balik ke panitia hasil revisian paper kami, latian, ngubungi panitia untuk persiapan keberangkatan, nyari perlengkapan macam jaket-jaket tebel, topi kupluk, sarung tangan, syal (cz katanya suhu disono berkisar antara 7,9 - 11 derajat Celsius), reservasi tiket, dannnnnnnnn lain-lainnya yang .... wuah, kompleks banget dah perjuangan temen-temen ane gan! Salut untuk mereka, cz tanpa mereka, belum tentu dah tim ini jadi berangkat. Hooho..

Akhirnya, jreeenggg..., the March 16th was coming! Setelah malam sebelumnya berburu mata uang NT (New Taiwan) untuk jatah hidup kami di negeri kue nanas (katanya sih julukan Taiwan itu negeri kue nanas), pagi-pagi banget kami ngumpul di depan Bank BNI Darmaga untuk bareng-bareng berangkat ke bandara Soetta. After chec and re-check, 17 IPB students went to Baranangsiang to catch-up the Damri to Soetta. Hampir setengah isi damri itu rombongan kami. Hahaha. Berisiknya minta ampun dah! Meskipun macet, lapar, sabodo teuing, mangan ora mangan sing penting ngumpul, rek! :p

Bergaya sebelum berangkat

Ngedeprok di Soetta. Kalo kata pepatah nih ye, biarkan kafilah berlalu, foto-foto dan makan siang lanjut terussss :D

Peerbangan 6 jam tidak membuat kami boring sama sekali. Meskipun bahasa yang digunakan sama si pramugari/a kebanyakan bahasa isyarat (cz seperti umumnya orang Cina, mereka g terlalu oke di English), tapi fasilitas dan pelayannya yg membuat kami betah. Makanan+minuman yang oke, tawaran film/kamera untuk negliat kondisi selama penerbangan yang tersedia di masing-masing kursi, mantap lah Ch***a Airlines ini. Hehehe.

Happy dinner guys ^^

Kami take off dr Jakarta pukul 2.40 pm dan sampai pukul 21.30 waktu Taipei (disana waktunya sejam lebih cepat daripada WIB, jadi keitungnya kita sama kayak waktu di Bali). Suhu udara pas pertama kali nyampe ternyata 20 derajat Celcius. Dan you know, itu kerasa gerah buat kami yang dari Bogor. Rata-rata teman-teman gw pada ngelipet lagi jaket-jaket tebel mereka. Hihihi. 

Wellcome to TAIWAN! :D

Kami datang dan dijemput sama Bang Basrul dan bang Joni, mahasiswa Indonesia asal Aceh yang lagi kuliah S2 di salah satu universitas di Kota Hsinchu, gw rada lupa nama univ-nya. Hehehe. Beliau dan 2 orang teman dari UI, bapak-ibu dosen dari bekasi ternyata sudah nunggu kami sejaman. Hahaha. Biasalah men anak-anak katrok mah, setiap space oke buat foto-foto, g bakalan selamat dari jeprat-jepret kamera kami. Hehehe.

Menuju Hsinchu

Sepanjang jalan dari Taoyuan Airport ke Hsinchu, tempat acara kami bakal berlangsung emang sudah sepi banget. Dan meskipun gitu, banyak banget motor berjejer dengan rapih di kanan-kiri jalan. Iseng, aku pun nanya sama bang Joni kenapa pada begini. Katanya disitu tuh aman banget. Kamera dimana-mana. Bang Joni-pun pernah lupa naroh motor lengkap dengan kunci-nya di depan supermarket dari malam-pagi besoknya. Dan itu aman, tanpa ada perubahan sedikitpun. Wow!!! Kapan Indonesia begitu yak? hehehe
Yah, ini pengalaman malam pertama kami sampe di Taiwan. Untuk selanjutnya, disambung besok la yaaa, see you ;)


...

Makasi sudah mau membaca..^^