Rabu, 25 November 2015

Nobody Knows the Real Me

Seringkali kita mengaku bahwa kita sudah mengenal atau mengetahui bagaimana seseorang itu hanya karena kita berteman dekat, sayapun juga sering seperti itu. Dia beginilah, dia begitulah. Tapi ternyata tidak semua yang kita lihat, kita rasakan dan kita "ketahui" itu bisa kita artikan "aku tahu dia kamu itu orangnya seperti ini dan aku yakin kamu bahkan tidak sadar kalau kamu seperti ini". 

Ternyata tidak.

Tidak semua yang dia rasakan, yang dia pikirkan, akan dishare atau ditunjukkan ke orang sekitarnya. Ada kalanya mereka ingin menyimpannya untuk diri sendiri dan tidak ingin orang lain merasakan dan bahkan mungkin menjudgenya tidak sesuai dengan kenyatannya. 

Jadi, sedekat apapun kita dengan seseorang, cobalah untuk tidak terlalu sok tahu dengan dirinya. 


Are you sure you know everything about me?

#SelfNotesForMe

Senin, 06 April 2015

Jalan Kaki!

Gara-gara baca postingan si CT tentang #25 Facts about IPB, jadi inget kebiasaan pas jaman ngampus dulu. Hahaha. JALAN KAKI KEMANA-MANA!

Dulu ya, nyaris setiap mahasiswa di IPB (terutama anak TPB - Tingkat Persiapan Bersama itu pasti tau gimana rasanya jalan kaki dari 1 fakultas ke fakultas yang lain. Dari gedung kuliah 1 ke gedung kuliah yang lain. Jangan kira gedung kuliahnya anak TPB dulu sebelah-sebelahan. Beuuuhhhhh. Dari ujung depan ke ujung belakang habis itu balik lagi ke depan. #gempor

Pernah ya dulu saya dapat jadwal yang hot banget. Pagi kuliah di belakang Asrama Silva Pinus. Siangnya di RKA (Ruang Kelas A - Faperta). Sorenya ngesot ke FKH, lantai paling atas pulak! #mateeeeeeeeee'

Kalo pas udara lagi sejuk mah enak. Apalagi dapat tumpangan bis kampus (yang kalo kita mau naik kudu siap-siap cepet-cepetan naik, haha). Tapiii kalo pas lagi panas-panasnya, bis kampus penuh, sepeda kampus waktu itu belum begitu banyak, so satu-satunya yang tersisa jalan kaki. Menyusuri jalan bebatuan Asrama Silva, masuk ke kantin Biru, lewat lorong FPIK - Technopark, masuk lewat Fateta, FEMA, Faperta, RKA! Sampe RKA selonjoran dulu bentar.

Ga lama setelah kuliah siang beres, makan siang trus solat. Kalo masih nutut bisa pulang dulu ke asrama, tidur-tiduran bentar. Jam setengah 3 kurang mulai tarik napas siap-siap ngesot ke FKH.

Yang unik dari Bogor, siangnya itu bisa panas naudzubillah, tapi sorenya bisa langsung turun hujan plus petirnya yang saut-sautan dengan merdunya. Kebayang dong, Bogor yang katanya daerah dengan suara petir terkenceng dan posisi kita ada di gedung yang paling tinggi di kampus Darmaga, level 6 kalo ga salah. Lantai paling atasnya FKH lah pokoknya. Getarannya itu berasa banget booo'..

Pulang-pulang ke asrama tinggal pijet-pijet kaki deh. Haha. Tapi percaya deh itu momen yang dikangenin kalo sudah lulus. Apalagi kayak sekarang. Yang kerjanya kebanyakan duduk. Atau kalau jalan ga terlalu jauh jaraknya dan ga perlu ngos-ngosan. Ga perlu sambil lari-larian..

Kangen IPB :')

Travelling

Sudah cukup lama saya ga merasakan yang namanya bepergian jarak jauh. Dulu waktu masih jadi mahasiswa, setaun bisa 6-8 kali saya travelling. Kalau untuk beberapa orang sih jarak yang saya tempuh waktu itu cukup jauh, dari ujung timur ke ujung barat pulau Jawa, dari (nyaris) pucuk timur Jawa Timur ke (nyaris) pucuk barat Jawa Barat, huehehehe.

Semenjak saya kerja, ya memang beberapa kali saya bepergian. Tapi jaraknya ga sejauh dulu. Jarak tetap yang sering ditempuh sekarang Jember - Klaten. Kenapa cuma sampe Klaten? Karena cabang perusahaan tempat saya bernaung itu ada di Klaten. Jadi lumayanlah sekalian kerja sekalian menuhin rasa kangen saya ke "jalan-jalan".

Yang paling saya sukai dari travelling itu adalah saya bisa mengamati apa-apa yang sedang saya lewati. Saya paling senang kalau duduk di samping jendela. Pemandangan sawah, kendaraan yang lalu lalang, plat nomer kendaraan (dari kecil seneng banget nih kalau ngeliatin dan tanpa sengaja ngapalin kode plat nomer daerah-daerah :D). Selain itu saya juga paling senang di bagian merenungnya. Apalagi kalau lagi jalan sendiri. Disitu seringkali saya jadikan momen perenungan diri. Sejauh mana yang bisa saya capai. Apa yang sudah saya berikan untuk orang-orang sekitar saya. Sombongkah saya? Pantaskah saya untuk sombong? Apa yang saya miliki untuk bekal kehidupan saya ke depannya?

Haha. Kadang dari momen ini saya bisa ketawa sendiri. Atau tiba-tiba netesin air mata. :-P

Sebenarnya kalau lagi bepergian jauh gitu saya suka bawa buku. Itu kebiasaan yang saya punya dari saya SD. Tapi karena membaca di kendaraan yang lagi bergerak kadang-kadang bikin saya agak pusing, jadinya mengalihkan diri ke bengong. Dan hasilnya, yaaa itu tadi. Ketawa sendiri. Senyum sendiri. Nangis sendiri. Ngeliatin orang-orang.

Dan besok saya jalan lagi doooonggg. Kali ini ada meeting di Jogja!! Yes! Bisa sekalian shopping #ehh

Kamis, 30 Oktober 2014

Single journey

Greetings from somewhere over the rainbow! Hahaha. Ngga, ngga. Lagi ada di tempat antah berantah, di atas kereta ekonomi AC, antara Nganjuk dan Madiun. Ini ceritanya lagi otewe ke Klaten. Melanjutkan pencarian kitab suci *ga mau kalah sama Sun Go Kong :p

Mulai jaman kuliah dulu, saya sudah terbiasa kemana-mana yang jaraknya lumayan jauh sendirian. Mudik sendiri. Balik mudik sendiri. Yaa nasib ga punya temen seangkatan sedaerah sih. Wkwkwk
Tapi ternyata saya suka sodara-sodara ngacir sendirian gitu. Jadwalnya jadinya suka-suka saya. Ga ada acara bete nunggu-nungguin. Hihi. Tapi ada betenya juga sih jalan sendirian gitu (nahlohh, ga konsisten yeay eike.. ckck). Kadang suka bingung mau ngapain. Ga ada temen yang bisa dimintain jajannya kalo laper dan saya ga bawa makanan, itu masalah terbesarnya! Haha. Ngga ding, ga segitunya juga kali saya.. :p

Kadang kalo kita jalan sendirian betenya itu ga ada yg bisa diajak ngobrol. Untuk ngatasin ini biasanya saya atasi dengan bawa buku (lebih tepatnya novel, :D) dan mp3 dengan full energy! Selain itu saya juga paling suka ngelamun ngeliatin pemandangan di luar jendela. Fovorit saya kalo perjalanannya siang itu ngeliatin sawah-sawah hijau, kalo malem sukanya ngeliatin lampu-lampu. Romantis-romantis gimanaaaa gitu. Hihihi. Atau kayak gini nih, nulis-nulis ga jelas. Sambil ngebayangin adegan-adegan cool di film-film luar yang artisnya lagi naik kereta dan mandangin pemandangan yang kueeeceeee banget di luar jendelanya. Atau, ini ni yang paling ekstrim: ngebayangin ini kereta adalah kereta yang bakal ngebawa kita ke HOGWARTS!!! Hahahaha.

-salam dari kursi 15A gerbong 5 kereta api ekonomi Sri Tanjung ;)

Rabu, 05 Maret 2014

Hello again

It has been a long time i didnt write anything in this blog. Hehe. It's not like i am so busy , didnt have free time or got no connection of internet, but it just because of my laziness! (〃▽〃)

Now, while i write this post, i'm on train to Klaten for some days. I feel a little bit excited because this trip remembering me about my past. 

Senin, 28 Oktober 2013

Suka baca apa?

Banyak orang yang ketika ditanya, atau ketika kamu-kamu yang pernah merasakan menulis diari miliki teman di jaman-jaman kelabilan SD, hobinya apa? jawabnya:
-  Membaca
+ Membaca apa?

saya berani bertaruh, 50%++ dari para pembaca g bakalan jawab "membaca buku pelajaran!" :D

-  Membaca komik
-  Membaca novel
-  Membaca majalah
dan lain-lain yang tentunya bahan bacaannya tidak terlalu "berat".

Santai, saya juga gitu kok. Hahaha.

Saya suka membaca novel dan agak kurang suka membaca komik. Kenapa g terlalu suka komik?
1. Harga ahal bo' (sebelum tau ada komik online)
2. Cepet habis dibaca, jadi bikin penasaran kelanjutannya, apalagi kalo komiknya bersambung..
3. Bersambung mulu dan itu artinya saya harus keluar duit lagi (g mau rugi banget dah! Hahaha)

Tapi akhir-akhir ini kegemaran saya membaca mulai meluas. Saya mulai melirik biografi-biografi orang terkenal yang bisa menginspirasi, buku-buku panduan kerajinan tangan, buku tentang seputaran pascapanen (aseeeeeek)..

Kegemaran membaca memang harus diteruskan, ditingkatkan dan diturunkan serta ditularkan ke orang-orang sekitar kita!
Yeay!! :D

Kamis, 10 Oktober 2013

Sekelumit cerita tentang Taman Nasional Kutai

Pengen nangis rasanya pas lihat liputan tentang Taman Nasional Kutai di salah satu stasiun TV swasta. Bingung juga iya. Jengkel. Eneg. Campur aduk lah ceritanya!

Jadi gini, kata bapak penanggung jawab TNK (lupa namanya), awalnya, sekitar tahun 1934an, luas TNK itu sekitar 2 juta hektar dan pada tahun 1998 langsung turun drastis luasnya jadi hanya 200 ribu hektar SAJA! Dan luas itu semakin menurun dari tahun ke tahun. Ckckck.

Kondisi ini dipengaruhi karena POPULASI manusia semakin MEMBLUDAK. Manusia mulai menempati dan merambah kawasan TNK dengan menganggap kawasan itu seolah-olah adalah hak mereka sendiri. Tidak hanya itu, mereka juga dengan teganya memperjualbelikan tanah di kawasan TNK. Itu dilakukan oleh para petinggi desa sana loh! Bahkan katanya nih ya, pemerintah daerah setempat bakal merencanakan pembangunan jalan tol yang akan melalui wilayah TNK, pembangunan bandara di tengah wilayah TNK, dan lainnya. Heuu..

Memang sih Kalimantan itu kaya. Batu baranya berlimpah. Kualitas kayunya super. Tapi apakah harus memanfaatkan sumber daya alam itu dengan semena-mena? Harus mengorbankan hidup makhluk Allah lainnya yang terlebih dahulu dan lebih memiliki hak di kawasan itu, seperti orang utan Kalimantan?

Manusia memang sudah terlalu banyak beranak pinak. Dengan kondisi seperti ini, serba salah memang. Dibatasi, manusia butuh itu semua untuk bertahan hidup, tidak dibatasi, manusia jadi serakah dan membabi buta. Huft..

Saya memang bukan orang kehutanan atau orang yang dengan muka ceria ketika diajak atau disuruh ke hutan, tapi saat saya mendengar cerita ini, miris rasanya belum bisa berbuat apa-apa untuk menyeimbangkan Indonesia :(

Salam semangat dan hormat untuk para pecinta keseimbangan dunia dan penegak "keadilan" bagi "seluruh rakyat" Indonesia. Semoga saya bisa membantu anda-anda sekalian, para pendahulu saya. :)
Semoga besok cerah #gagalfokus :P

...

Makasi sudah mau membaca..^^