Jumat, 18 Maret 2011

Kasih Sayang Tulus Seorang IBU

Ummi yaa lahnan a’syaqohu wanasyidan dauman ansyuduhu
Fikulli makanin adzkuruhu wa-azhollu azhollu uroddiduhu
Ummi yaa ruuhi wa-hayati yaa bahjata nafsi wamunaati
Unsi filhadhiri wal-ati...
Allohu ta'aala aushoni fissirri walau fil i'laani
Bilbirri laki wal-ihsaani...
Ismuki manquusyun fi qolbi Hubbuki yahdini fi darbi
wadu'a-i yahfazhuki robbiy..

Tepat pukul 21.14 di ruangan 2,25mx2,25m ini aku menitikan air mata karena kerinduanku pada sosok yang sangat berarti bagiku. Beliau adalah orang yang banyak berkorban untukku dan keluargaku. “IBUUUKK aku kangen banget”, jerit dari palung hatiku. Tapi, aku tak mungkin menelpon atau mengirim sms malam-malam begini. Aku takut mengganggu istirahatmu, Bu. Aku takut membuatmu khawatir. Apalagi jika engkau mendengar isak tangisku karena merindukanmu.

Ibuk, maaf aku sering lalai dalam menjalankan amanahku di perguruan tinggi ini, padahal engkau hanya ingin melihatku menjadi seorang SARJANA. Hanya sebuah kata yang berarti, SARJANA. Aku telah banyak menyia

Minggu, 13 Maret 2011

Ami

"Bunda, buka puasanya masih lama nggak? Ami haus, Ami juga lapar", tanya Ami kecil kepada bundanya yang sedang memasak.
"Sebentar lagi kok sayang, buka puasa jam 6, sekarang kan sudah jam 3, berarti berapa jam lagi, hayo?", sahut bunda dengan senyum lembutnya.
Sambil berpikir dan menghitung dengan jarinya, dia menjawab, "3 jam lagi! Horee, tapi Ami kan hausnya sekarang bunda, boleh ya Ami minum. Dikitttt aja. Nanti Ami puasa lagi deh kalau sudah minum, ya bun?"
"Loh, gak boleh begitu dong. Kan Ami sudah janji sama bunda, sama ayah, Ami mau puasa seharian, ingat?", kali ini bunda berbicara sambil menatap wajah putri bungsunya

...

Makasi sudah mau membaca..^^