Selasa, 26 April 2011

Totalitas Reaksi

Logo BEM Fateta Kabinet Totalitas Reaksi 2011

Kabinet 2011

Up Grading I : Gunung Bunder

Sabtu, 23 April 2011

Mari Kita Berpikir

Mari kita bawa pikiran kita kembali ke tahun-tahun lampau. Tahun-tahun kita masih sangat polos, lugu, cantik/ganteng, putih, agak dekil dikit, suka ngigauin lagu-lagu TK, pake rok dengan lipetan-lipetan banyak, pake dasi cupu, suka dibawain tempat minum & makan yg dikalungin di leher sama ibu kita.. 
Mari teman-teman, bayangkan saat itu. Munculkan kembali memori terindah kita. Disaat tertawa itu tidak dilarang. Disaat menangis pun menjadi senjata ampuh untuk mengancam siapa saja yang tidak memnuhi apa yang kita inginkan. 
Sudahkah kita berada di posisi itu saat ini? Pejamkan matamu kawan, bebaskan semuanya..........

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
kembali ke dunia Taman Kanak-Kanak



* hahahaha, kangen saat-saat itu.pengen main ke TK deh. Aisyiah V. main ayunan, perosotan, jungkat-jungkit, loncat-loncat di atas ban, main puter-puteran, trus ngegambar sesuka hati dan g bakalan ada yg protes, berantem sama temen, dorong-dorongan, makan bersama, minum susu gratis, bawa tempat minum & makan beraneka warna dan gambarnya, lari-larian sambil teriak-teriak. hihihihi. kok sekarang udah gede aja ya? itu udah berapa taun berlalu ya? hehehe



* susah dah cari gambar yang persis kayak mainan di TK aku dulu. pada bagus2 semua sekarang deh.. hehehe

Jumat, 22 April 2011

Flashback 2

Jalan-jalan KMS di Kebun Raya Bogor

KMS di Pernikahan Mas Priyo

KMS di UI

KMS di UI (2)

KMS di UI (3)

KMS di UI (4)

KMS di UI (5)
Aku dan Dani^^

KMS di UI (6)
Aku dan Dani^^ (2)

Flashback

Manajemen RACE'L 2010

PSDMS BEM Fateta 2009 - 2010


BEM Fateta Kabinet Merah Saga / 2009 - 2010

Rabu, 20 April 2011

Ada apa dengan BOGOR????

Akhir-akhir ini hampir tiap hari si bapak ng-sms. Kejadian yang juaaaarang banget terjadi semenjak aku kuliah dan tinggal di Bogor. Biasanya paling banter 2-3 kali dalam seminggu nelpon/sms. Kalaupun minta di telpon tak jarang disambut dengan kata tanya "Ada apa?". Hiks, sedih g sih? Hehehe. Tapi itulah lucunya orang tuaku. Meskipun kami jarang berhubungan secara langsung tapi insting ke-orang tua-an mereka tajem banget. Upss, ngelantur! Yah, alasan bapak/ibu ngebungin hampir tiap hari karena banyaknya kejadian aneh bin serem yang lagi marak di Bogor sini. Mulai dari hipnotis, hilangnya orang, tingkat keamanan yang semakin menurun, dll. Memang sih itu semua menakutkan dan wajar aja kalo mereka khawatir, menghubungi anaknya lebih sering dari biasanya. Bahkan tadi, saat HPku mati, ternyata sms yang beliau kirimkan baru terkirim setelah kurang/lebih 1 setengah jam-an, si bapak miskol. Takut anaknya ilang kali yak? Hehehe. Sorry-sorry pak, bukan maksud buat ngilang, tapi batere hape yang emang g oke! :p


Yah, itulah orang tua. Mungkin nanti kalau kita sudah jadi orang tua seperti mereka, itu yang bakal kita lakuin kalau kondisi lingkungan anaknya sudah mulai nggak aman lagi. Oke, orang tua boleh saja mengkhawatirkan kita, tapi kita tidak boleh menambah kekhawatiran mereka. Kita berikan bukti dan selalu laporkan kondisi kita kepada ibu-bapak kita. Jangan sengaja menempatkan diri di kondisi yang mengancam  keselamatan kita.  Kasihanilah diri sendiri, kasihanilah orang tua! Be nice children, kawans.. :)

Stroberi

Pastilah kita semua kenal dengan buah yang 1 ini. Namanya sudah g asing lagi di telingan setiap orang di dunia, rasanya pasti sudah bisa kita bayangkan hanya dengan melihat fisik buahnya. Hmmm, segar, ada sensasi kecut saat pertama kali kita menggigitnya tapi setelah itu rasa manis yang tersisa. Nano-nano kalo iklan bilang! Hahaha. Buah ini juga buah yang g cukup dimakan sekali, sekali nyicipin, pasti bakalan ketagihan lagi. :)

Kehidupan kita juga seperti itu kawan. G semua yang kita alami itu manis (senang-senang). Tapi g semuanya juga kecut (g sesuai dengan harapan kita). Tetapi juga siapa sih yang mau hidup cuma sebentar di dunia alias sekarang hidup besok mati. Hehehe. Pasti kebanyakan orang masih pengen hidup. Kalo para penyair bilang mah "Aku ingin hidup 1000 tahun lagi". Hohoho. Jadi pengalaman-pengalaman hidup itu selalu pengen kita ulang, seperti makan buah stroberi aja. Kecut di awal, manis yang tersisa dan tangan selalu mencari-cari yang lainnya. Hehehe



Minggu, 17 April 2011

PERANTAU

Pernah merasakan menjadi seorang perantau? Hidup jauh dari keluarga, dari orang tua dan orang-orang yang selama ini dari kita lahir sampai kita besar seperti ini? Hidup sendirian tanpa ada sanak saudara. Melakukan segalanya sendiri, dari masalah makan sampai ngatur keadaan keuangan?
Seperti apa rasanya?
MACAM-MACAM kalau menurut aku.
aku juga seorang perantau, perantau ilmu lebih tepatnya. :) 
Dulu waktu SMA, aku memang sudah berpikiran untuk kuliah jauh dari Situbondo, kota asalku. Dan hal itu terwujud dengan diterimanya aku di salah satu kampus negeri terbaik di negeri ini, yup IPB atau kata orang bule sih nyebutnya Bogor Agricultural University

Awal banget sampe Bogor dan tinggal "sendiri" di asrama memang belum ngerasa apa yang biasa orang sebut home sick, mungkin karena banyak hal yang bisa dilakukan dan hal-hal baru yang bisa aku nikmati di lingkungan asrama, kampus, dan sambutan hangat kakak-kakak kelas dari Situbondo di Bogor dan teman-teman di asrama. Taapiiiiii kekuatan itu g bertahan lama. Setelah merasakan mudik saat lebaran, dan pastinya aku sudah bisa membandingkan tingkat kenyamanan di rumah dan asrama. Hihihi. Hampir setiap waktu kosong yang aku punya, tiba-tiba saja air mata menetes. Inget ibu, bapak, saudara-saudara dan kamar tercinta tentunya. Cengeng ya? Bodo amat kalo kata aku mah! Hehehe. Yang penting setelah nangis beres! :p
Setelah beberapa tahun di Bogor, ngerasain beberapa kali mudik saat liburan, pelan-pelan homesick yang tiap waktu kosong pasti nangis sekarang sudah mulai berkurang. Bukan nggak sama sekali, tapi BERKURANG :D Sekarang sudah bisa mengisi dengan hal-hal lain yang lebih bermanfaat. Mungkin ngerjain tugas kuliah, kadang main sama temen kosn atau temen kuliah yang bertebaran di penjuru IPB. haha. Atau bahkan jalan ke kota-kota tetangga Bogor, misalnya Bandung, Jakarta atau Depok. 
Dari situ aku merasakan banyak hal tentang kata RANTAU ini. Merasakan banyak hal, bertemu banyak teman, memanage diri sendiri danlainlain. Banyak juga teman yang merasakan kondisi ini bahkan lebih parah. Mereka yang asalnya dari luar jawa, jarang sekali pulang bahkan bertemu dengan orang tuanya. Jadi bersyukur saja deh dengan kondisi ini, setidaknya 4 kali dalam setahun sih bisa pulang. 
Senang susah gembira sedih suka duka komplit jadi 1! Senang bisa menjadi PERANTAU^^
Terima kasih buat bapak-ibu yang sudah rela ngorbanin perasaan, materi dan segalanya buat aku. Doakan aku bisa kembali ke asalku. Mengabdikan diri di daerah asal. Amiin..

-Anak Rantau : Aku Pergi tuk Kembali^^-

Membuat Saos Tomat Sendiri


Bagaimana ya dengan ide membuat saos tomat sendiri? Mungkin bisa membantu mengatasi masalah kesehatan berkaitan dengan konsumsi saos berpengawet yang dijual murah. Saos-saos yang dijual murah tidak memperhitungkan higienitas, baik dari pemilihan bahan baku, proses produksi hingga pengemasan. Supaya bisa dijual murah maka bahan baku dipilih ampas singkong sisa pabrik tepung pati (kanji), cabe busuk atau pepaya busuk. Untuk lebih menarik, ditambahkan bahan pewarna sintetis dari jenis pewarna tekstil. Pengemasan menggunakan botol bekas yang hanya dicuci menggunakan air dan sabun. Seharusnya botol kemasan disterilisasi. Tentu ini akan menambah biaya produksi.
Nah daripada kita makan saos gak jelas,lebih baik membuat sendiri. Warna saos tidak memang tidak semenarik yang dijual. Tapi dari segi kesehatan jauh lebih baik. Rasa tidak jauh berbeda
Bahan :

Resep Saus Sambal Kemasan




Bahan Saus Sambal Kemasan :
  • Cabai rawit merah 100 gram
  • Cabai merah besar 100 gram
  • Garam 25 gram
  • Gula pasir 125 gram
  • Modified Starch Saus 30 gram
  • Cuka 25% 10 ml
  • Sodium Benzoat 2 gram
  • Anti Oksidan 0,5 gram
  • Bumbu masak 2 gram
  • Bawang putih giling 6 gram
  • Merica bubuk secukupnya
  • Air 600 ml
  • Pewarna secukupnya
Cara membuat Saus Sambal Kemasan :

...

Makasi sudah mau membaca..^^