Jumat, 05 Februari 2010

Do you know about Pare?

What do you think about Pare?

Sayur?

Nama kota?

Atau bahkan bingung dan g punya bayangan sama sekali apa yang dimaksud dengan Pare?

Benar bukan?

Hehe

OK. Let me tell about Pare to you.. (haha. Bule mode ON ni ceritanya)

Pare, sebuah daerah di wilayah kabupaten Kediri. Pare ini, kalo saya bilang sih berbatasan langsung dengan Jombang (bener g sih? Hehe. Maaf kalo sotoy). Sekitar 30 menit lah kalo dari makam Mantan Presiden Gus Dur di PonPes Tebu Ireng, Jombang.

Pare terkenal dengan sebutan KAMPUNG INGGRIS.

Ada yang tau kenapa disebut dengan kampung inggris?

Apa karena banyak bule berkeliaran di Pare? TIDAK!

Apa karena disinilah bahasa inggris itu berasal? NGACO!

Apa karena disini semuanya harus berbahasa inggris? LEBAY!

Trus kenapa Pare disebut kampung inggris?

Depent of my observation about 2 weeks (hahaha. Begaye dulu kagak ape2 kan?), daerah ini disebut kampung inggris karena buanyaknya tempat les bahasa inggris di Pare. Hampir setiap rumah (atau bangunan yak? Tapi rumah itu kan bangunan?) pasti berfungsi sebagai tempat les bahasa inggris. Dari yang seperti sekolah beneran, sekolah bo'ongan (mulai ngaco! Haha), les di emperan, les di saung, dan sebagainya itu ada disini. Dari yang namanya Mahesa Institute (tempat saya bermain selama 2 minggu ini. Sttt, jangan bilang2 ibu saya, ntar saya dijitak! haha), Kresna, BEC, PEC, dan buanyaknyak lainnya.

Adakah diantara kalian yang pernah mendengar kalo di Pare itu semuanya harus pake bahasa inggris? Dari beli makan, mau naik becak, mau pinjem sepeda (disini bisa disebut juga kampung sepeda kayaknya. Tempat sewa sepeda g kalah menjamur dengan tempat lesnya. Hehe), mau cari kosn dan lain-lain.

Want to know my answer???

Bhekti : NO!!! It's a lie!

Kalo itu semua terjadi dan harus diterapkan disini, seminggu pertama pasti berat badan saya turun setengahnya, coz saya g bisa ngomong pake bahasanya Pangeran William yang beautiful itu (loh??? ^^). Bisa2 cuma tinggal tulang doang nih badan! Haha. Tapi alhamdulillah daging2 saya masih lengkap kq!^^

Disini sih bebas, kamu-kamu mau ngomong apa.

Ada yang ngomong jawa (sangat wajar..). Ada yang ngomong madura (lumayan wajar..). Ada yang ngomong inggris (wajar..). Ada yang ngomong arab (agak lumayan wajar..). Ada yang ngomong isyarat juga (sangat-sangat g wajar.. Haha).

Tapi sepertinya, para pedagang dan pemilik rumah kos disini sudah g asing dengan bahasa inggris dan setidaknya paham dengan bahasa inggris. Karena terkadang, bapak kos saya ngajak ngomong pake bahasa inggris, meskipun ujung2nya nanya, "Bener g mbak?". Hehe.

Jadi, kalau kalian punya rencana mau ke Pare, g usah khawatir tentang lingkungan disini. Disini tuh nyaman (meskipun agak panas), agamis (nuansa Islam bener2 kerasa. Mantap dah!), bersih, rumah kos banyak, calon teman2 yang beragam dan asyik, suasana belajar yang mendukung, biaya hidup lumayan murah (kalo dibandingin dengan Bogor ), penyewaan sepeda bejibun, dannn dari sini ke Situbondo g sejauh dari Bogor ke Situbondo! Itu yang paling penting! Hahahaha.

Kalo ada waktu dan rejeki sih, saya pengen balik lagi kesini. Lumayanlah.. Liburan tapi tetep ngelakuin hal yang berguna. G tidur doang di rumah. Ngelamun, ambil tali, diiket, bunuh diri. Naudzubillah.. Hehe.

Okeoke. Cukup nulis g jelasnya. Time to sleep. I must wake up at 4.30 a.m. because i have a class at 5.30 tomorrow..

CU in other note

Bye..

BHEKTI AYU

Pare, 4th February 2010

10.06 p.m.

FRIENDSHIP

This is my sumbangan tulisan,,, sedkit penerapan kursus d pare, acak acakan ndak apo apo yang penting nyumbang,, sawangane,,,,,,, after see,, watch,,, observe,, nood,, stoop,, twinkle, take a leak, take a bowl, lay a fart,, pretty bom bom,, swallow,, blind, deaf,, dumb,, and cute,, as cute as me,, ( sebagian kosa kata yg harus qta hafal di pare,,,)akhirnya saya memutuskan bahwa sesungguhnya dan sebenarnya n dengan sjujur jujurnya tanpa ada rekayasa sedikitpun AND THESE ARE FACT!!!!

the caracteristic from us are :

Aulia,, (nama samaran => aurell atau qiqi,,,) :

Always not clear,,, always sing a song and song a sing in the bath room,,, more and more not clear every day,, but she is the most spirit girl among us,,,always bring her dictionary every where, but she is cute woman,,,,,,,,, and very crazy with lizards,, eeeeits,, salah,, very hate with lizard, but for me,, just so-so,,,,,,

Apapun itu pokokny,, semua akan indah pada waktuNya,,,

Nufu : simple,,,twiggy, she always cry every day, every time,, and every where,, for her,,, with crying,all around become beautifull,, and with crying her live become wonderfull and very cute,, as cute as me,,, ho,ho,,,

But she is the most dilligent among us,, another cry,, she always study and memorize unclear word that be asignment for us,,

Bhekti : she can't separated with her little heart that must accompany her every time,,, she always touch him,, she always take care him,,,,, she buy house for him, if there happen with him she will kill every one that make him injured,,,( lebay g sich???) and who is he ???? He is THOSI,,, her laptop,,,, it's stuff, the colour are black and grey,, she usually used it for type,, watching the movie,, listening the music,, and playing game ( UNIT 6 DESCRIBING AN OBJECT ,,), but bhekti is the most pendiam ( yg ini phitnah,,) diem dhing,, kalo tidur,, ))

Erna : she is our mother,, she is very kind,, she is very patient,, oh,, mother angkat (ap y bhs. Inggrisny ibu angkat?? Lupa!), i luv u very much,, sampe sampe tiap tidur aku menindihinya terus dan dia tidak protes sedikitpunn, uh,,,,, terharuu,, dan nufu pun mulai menangis mendengar kisahku n ibu angkat,,

Satu puisi untukmu,, my mother,,

Kau adalah perempuan perkasa,, yang membawa bakul di pagi buta,,,, he,,,,

Capek ah pake bhs,. Inggris,,,

Daaaaaaaaaaannnn ada lagi yg paling baik hati dan sangat manis,,, she is

Liba silvia bunga kasih, and my nick name is liba,, so you can call me liba,, not leha,lika,limba, n yg lebih parah lagi limbah,,

Kl yg ini g bisa diungkapin dgn kata kata,, susah,, sulit,, pokoknya she is cute,, ahay,,,,

And her favoryt word,, => Heeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeyyyyyyyyyyy (sambil mendak)

FRIENDSHIP IS FRIENDSHIP,, FRIENDSHIP IS SEGALANYA,,,!!!! G ADA FRIENDSHIP G ASIK,, G ADA FRIENDSHIP G RAME,, G ADA FRIENDSHIP G MANIS,, N G MANIS KL G ADA LIBA,,, HE,,

JD KESIMPULANNYA BAGIAN DARI FRIENDSHIP DI DUNIA INI ADALAH,,,,,,,,,,,,,

LIBA

AULIA

BHEKTI

NUFU

ERNA,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

By Liba silvia bunga kasih,, Pare, 1 Februari 2010

Jalan-jalan ke JOMBANG

Sabtu - Minggu liburrrrr

Kemana kita?

Ada celetukan, "Gimana kalo kita ke Surabaya?", "Oke-oke. Oke ya? Asikkk", si Nufu yang pertama kali ke Jawa Timur loncat-loncat kegirangan kayak anak bayi yang mau dilempar dari lantai 20. Hahahaha

Mati dong?

Trus ada komentar lagi, "Ah, Surabaya jauh. Gimana kalo kita ke Jombang. Ke rumah Budeku?", Liba said.

"Hmm, oke", semua menyetujui.

Akhirnya, jam 10an kita keluar dari kosn. Tapi mampir di warung dulu. Isi bensin booo.

Jam 10.30an, setelah kenyang dan sebelum ngantuk datang, jalanlah kami ke ujung gang satu lagi, ke dekat BEC (tempat les-an Inggris lainnya). Nunggu di pinggir jalan kayak anak ilang, panas-panasan, sumuk bin hareudang, lemah, letih, lunglai. Haha. Lebaisme!

Setelah beberapa abad kami berdiri di pinggir jalan, akhirnya bis kami datang. (Bis kami???? Hahaha) Pare - Surabaya, begitulah tulisan yang ada di kaca depan bis.

Kami duduk di bagian belakang, dan tak lama keduadian, semuanya berubah menjadi gelap. Tapi anehnya aku tidak merasa panik. Aku justru merasa nyaman. Yaiyalah, lawong begitu nyentuh kursi, aku langsung tidur, bangun-bangun udah di Jombang. Udah di depan kompleks PonPes Tebu Irengnya Gusdur. Ternyata, sampe sekarang pun, masih banyak peziarah yang mengunjungi makam Gusdur. Bis-bis berjejeran di sepanjang jalan.

Tak lama kemudian, kami turun, dan onengnya, si Liba yang NGAJAK kami ke rumah budenya, kebingungan dengan daerah itu. Gubrak!

Untung mas sepupu si Liba datang ngejemput kami. Kami dianter sampe ke rumahnya kemudian dijemput lagi sama mb sepupunya Liba. Kami diajak ke rumahnya yang ternyata jauh juga. Si Nufu yang duduk di bagian belakang mukanya sudah berbah jadi aneh, nahan muntah kayaknya. Hahaha. Sabar ya Fuuuu.

Sampe di rumah mb-nya Liba, beuh, anak-anaknya ternyata overaction, eh hiperaktif. Kami diajak main perang-perangan. Dijambak. Dipukul. Ditindihin. HP dibanting. Remote TV dilempar. Dan sebagainya. Haha. Anak jaman sekarang. Ckckckckck...

Karena kami g berniat untuk nginap, jadi dengan terpaksa kami harus segera balik ke Pare. Kami dianter sepupu Liba ke dekat Pondok Gusdur untuk nunggu bis yang bakal bawa kami kembali ke Pare.

Seperti saat kami mau berangkat ke Jombang, kami harus menunggu agak lama untuk mendapatkan bis. Tetapi kali ini, cuaca yang menemani kami sangat-sangat tidak bersahabat, hujan turun dengan dueras!

Ngungggggg, bis Trenggalek - Surabaya datang. Kami kegirangan berlari-lari menyambutnya. Begitu pintu dibuka, alamakkkkkkk, penuh kali ni bis.

Tapi, mau gimana lagi, kami harus pulang, jadi terpaksa kami berdesak-desakan di dalam bis. Kami tidak menemukan pegangan yang pas, jadi untuk mencegah hal memalukan yang akan terjadi selama perjalanan, ntah itu jungkir balik di dalam bis, kayang di atap bis, ataupun konser dengan suara sopran (bener g? Hehe), kami saling berpegangan tangan. Emang sih, banyak yang menertawakan kelakuan kami, apalagi saat bis tiba-tiba mengerem, cittttt, arggghhhhh!!!!

Kami masa bodo dengan apa yang mereka katakan dan lihat, yang jelas bagi kami, keSOLIDan yang selama ini kami teriakkan di kampus, terasa di dalam bis ini. Kami saling bantu, saling jaga, saling memperhatikan. Tidak ada yang mementingkan dirinya sendiri. Hiks.. Jadi terharu. Haha.

"Tulungrejo, tulungrejo!!!", pak kondektur neriakin tempat kami harus turun. Kami shock melihat sekitar kami yang mati lampu dan hujan turun dengan lebat. Kami memutuskan naik becak. Setelah kami tanya ke abang becaknya harga untuk sampe ke kosn kami di jalan Dahlia, kami kaget. Gila, 2 becak=20000. Harga becak lebih mahal daripada tiket bisnya. Hummmh, okelahkalobegitudaripadakamibasahkuyupkembalikekosnakhirnyakamiiyakansaja. Haha. Pusing-pusing dah bacanya.

Sampe di kosn dengan selamat, dan ternyata g mati lampu. Kami langsung pesan makan, mandi, sholat, makan, teparrrrrrr

Capek..

Dan hebatnya, serangan pasukan nyamuk yang sekarang sangat bersahabat dengan kami sanpe-sampe meraka udah g ngerasa sungkan dan tanpa meminta ijin menghabiskan persediaan darah kami, tak terasa lagi. Da nyamuk. Terserah kau mau minum darah itu. Sudah kami racuni darahitu dengan minum baygon! wkwkwkwkw

BHEKTI AYU

Pare, 30 Januari 2010

Going to Centre of Pare (?)

Hari ke empat kami di kota tahu, Kediri. Selama beberapa hari terakhirhidup kami terasa monoton. Jam 4.30an bangun, cepet-cepet mandi, sholat Subuh, jam 5.30 berangkat ke kelas, jam 7 beres, makan pagi, kembali ke kosn, nyuci, hapalan, makan, tidur siang, jam 6.30 sore berangkat ke kelas lagi, makan malam, nonton, main di kosn, tidur. Begitu setiap hari. So boring!!!

We want to change our habbit, so we rent some bicycle.

Jadi, kami datang ke tempat penyewaan sepeda yang ada di depan gang kosn kami dan berharap harga sewanya ngg terlalu melangit.

Kami (K)

: Pak, bisa nyewa sepedanya g?

Si Bapak (SB)

: Bisa. Berapa sepeda, dek?

K

: 5 sepeda, pak. Berapa pak kalo disewa dari sekarang sampe ntar sorean?

SB

: Waduh, biasanya nyewanya 50.000 sebulan, dek

K

: Jadi, bisa g, pak?

SB

: Yasudah, 5000 aja.

K

: Melongo..

Masa 5000 pak? G bisa kurang? Kan Cuma sebentar pak?

SB

: G bisa, dek. Biasanya g bisa kalo nyewa cuma bentar gini.

K

: Ya deh, pak.

Kami ambillah 5 sepeda, trus jalan deh mengikuti arah putaran roda sepeda kami. (Yaiyalah sepeda kami, masa ngikutin puteran roda sepeda mbah warung. Lah, apa hubungannya coba? Ckckck)

Kami ngelewatin beberapa lampu merah, belok kiri, belok kiri, belok kanan, lurus, berhenti, jalan lagi, belok lagi ehhhhhhhhhhh ujung-ujungnya muncul di jalan Brawijaya, jalan yang biasa kami datangi kalo udah kehabisan stok makanan. Kasian banget y kami. Hiks..

Karena kecapean dan kepanasan (seperti biasa, Jawa Timur panasnya menyengat euy!), kami berhenti di warung es degan. Aulia mesen es teh, sedangkan Liba dan Mb Erna pesan es degan. Selagi nunggu mereka menghabiskan pesanannya, aku dan Nufu yang g berani minum es, merhatiin sekelompok orang yang lagi berdebat tentang pemerintahan Indonesia pake bahasa Inggris. Gila, pake bahasa planet euy! Haha

Mereka ngomong wasweswos dengan lancarnya. Huhu. Kapan y aku bisa?

Hehe

Setelah es-es habis, kami memutuskan untuk mengembalikan sepeda. Berharap lain kali bisa meminjam dengan gratis karena kami merasa kami hanya memakai sepeda itu sebentar. Tapi, SB berkehendak lain. Kata dia, "Bisa kok pinjam lagi besok, tapi bayar lagi".

"NO!", kata kami dalam hati (apa kata hati aku aja y? Hihi)

Kemudian, pulanglah kami dengan lunglai karena cairan tubuh kami yang menguap begitu saja saat di jalanan tadi.

Oh iya, tak lupa kami berfoto-foto sebelumnya. NARSIS IS THE BEST! EVER AFTER!

Wkwkwkwk


BHEKTI AYU

Pare, 28 Januari 2010

Saatnya berangkat menuntut ilmuuuuuuu

Let's go to Pare. Haha

Jam menunjukkan pukul 12.30 siang. Kami, Aku dan Aulia beserta orangtua Aulia sudah bersiap-siap untuk pergi ke Pare. Cuaca di luar terlihat sangat gelap. Udara dingin menyelimuti kota Tuban. Suasana mencekam. Langit tak bisa menunggu terlalu lama untuk menahan bendungan air hujan yang siap membanjiri bumi Ronggolawe (sebutan kota Tuban). Tanda-tanda keberadaan dementor semakin terasa. Muggle-muggle merasakan suasana yang aneh menyelimuti mereka. Hahahaha. Terobsesi Harry Potter nih! Hihihi

SMS dari Mb Erna, "Ntar kalo ujannya udah reda, aku ke rumahmu."

Hmm.. Okelahkalobegitu. Jadi, kita ngobrol-ngobrol aja sambil nunggu ujan reda dan Mb Erna sampe di rumah Aul.

Tiba-tiba, jam 1.15an lah, ckiitttttttt, Mb Erna dan ibunya datang dengan kostum lengkap sang penakluk hujan. Haha

Karena niat yang super duper bulat untuk pergi ke Pare, mereka rela berhujan-hujan ria dan membungkus tas bajunya dengan plastik yang guede banget. Yang semula aku pikir Mb Erna bawa sayur mayur. Hahaha

What a stupid think!!!

Tengtengtengteng..

Jam 1.30 tek, kami berEnam (aku, Aul, Mb Erna, Ortu Aul dan sopir) berangkat. Pamitan ma neneknya Aul.

SETENGAH JAM KEMUDIAN

Sampailah kita di jembatan ntah apa namanya, Liba, Nufu dan Ibu Liba sudah nunggu. Mereka dengan romantisnya duduk di bawah pohon sambil makan (katanya) dan berkuah air hujan. Wkwkwkwk

What a pity you are!!! :D

JAM 4.30 sore

Akhirnya, setelah menikmati lika-liku perjalanan hidup antara Tuban - Lamongan - Jombang , akhirnya kami sampai juga di Kampung Inggris, Pare, Kediri. Tujuan pertama kami di Pare adalah kantor Mahesa Institute yang ternyata sudah tutup dan tidak menyisakan manusia sebiji pun. Haha.

Hmm, no problem, kami langsung ke camp untuk mencari penginapan selama 2 minggu di Pare. Kami berpindah dari camp 1 ke camp 2 dan

derengdeng...

No more room for us!!!

Hiks, sedih banget. Masa 2 minggu kita ngegembel. OH NO!!!

Tapi Allah masih sayang kami. Kami nemuin kosn di rumah bu bidan.

Awalnya kami ditawari tidur di kamar nifas.

What???? Kamar nifas?

Ohhhh, pikiranku udah macam-macam. Apalagi si Ibu bilang, ntar tanggal tiiiiiittttt (lupa) ada pasiennya yang dijadwalkan akan ngelahirin. Oh, ngebayangin tiap malam tidur ditemani dengan jeritan yang menyayat hati. Hihi.. Mending kami tidur di atas deh bu. Di ruang tamu. Haha

Oke, akhirnya kami tidur di ruang tamu yang kami sulap jadi kamar yang nyaman buat kami berlima. Kami monopoli ruang tamu dan balkon depan. Haha. Maaf y teman-teman yang biasa menghabiskan waktunya di balkon, sekarang jadi terbatas. I'm very-very sorry, guys!

Malam pertama sukses kami lalui dengan ditemani oleh anak-anak kami dan pasukan nyamuk yang setia mencicipi darah kami dengan gratis tapi dengan ancaman nyawa melayang!

"Sudah aku racuni darah itu!"

Haha..

Tidurrrrrrrr..

Zzzzzz..


BHEKTI AYU

Pare, 25 Januari 2010

16.30

Lamongan - Tuban

Kereta kami sudah sampai di Stasiun Babat, Lamongan. Kami segera turun, karena bisa gawat kalau kami terbawa kereta ke Surabaya. Aku, Aulia, Mb Erna dan ....(adek kelas Aulia, maaf, lupa namanya. Hehe) melanjutkan perjalanan ke Tuban dengan bis seharga 5000 rupiah. Aku dan Aulia turun di depan gang perumnas Tasikmadu, rumah Aulia, sementara Mb Erna dan si .... Lanjuttttt. Haha, g jelas!

Udah, sampe di rumah Aul, kami mandi, makan, tidur, ngutak-ngatik TOSHI, makan, mandi, tidur lagi

Hehe

To be continue...


BHEKTI AYU

Tuban, 24 Januari 2010

07.00

Go to JAWA TIMUR With U.....

Berawal dari santapan pembuka “DasGor( Dasgron dan Algor)” dan berakhir dengan hidangan penutup “ Kalkuflud(Kalkulus mEkflud)”, My Brain is Full With You…..! terlalu penat dan klise ketika tantangan dua minggu untuk menaklukan beragam soal2 yang pantang untuk di jawab harus di ungkap lagi, huft be Miracle… semua akan terjadi indah pada waktu-Nya. OKei…. Tawakal friend… kita udah ikhtiar en Pray, Now….Forget it, Saatnya kita senang2….. Let’s Go to JAWAAAA….. TIMUUURR…
Sepuluh tiket kereta ekonomi sudah di tangan dengan nomor tempat duduk 5ABCDE dan 6ABCDE, Yip… Gerbong satu Kereta kertajaya Jakarta-Surabaya Siap menjadi tempat singgah sementara kami menuju provinsi paling timur di Jawa. Bismillahirohmanirrohim…..
Waktu masih menunjukkan matahari sepenggal naik, Rumah Kontrakan balebak “DuaDua” telah riweuh dengan berbagai penghuninya yang mondar-mandir tanpa arah untuk mempersiapkan semuanya. Ya… “Packing-packing…”

Liba, mAHasiswi 19 Tahun berasal dari Lamongan beserta kang masnya, mas faisal, mereka ikut andil dalam pencarian sebuah “Angkot Carteran” yang akan mengantarkan kami ke stasiun, entah jurus apa yang mereka gunakan, Sehingga tiba2 tepat pukul 09.30 di depan rumah “duadua” telah tersedia mobil Carry tahun 90-an berwarna biru yang tak lain tak bukan adalah si Kadal ( Angkot kampus Dalam) dengan bapak sopir separuh baya kira2 berumur 40an yang dengan peci di kepalanya menunjukkan bahwa dia adalah orang bertanggung jawab dan cukup meyakinkan kami untuk dapat mengantarkan ke pelabuhan kereta dengan selamat sehat wal’afiat. Amin..

Melihat kami semua adalah wanita2 biasa yang pantang menyerah untuk menggapai impian, mas faizal pun tak hanya diam. Dengan sigapnya dia membawa pasukan teman-temannya dari departemen Biologi 44 yang akan membantu membawa koper dan tas2 kami. Yg kata liba si namany maz ikra n maz adhi,,, soalnya qta lkum kenalan langsung,, Wuih…. So sweet….!

10.00 WIB….
Rumah “DuaDua”-Balebak-Pangkot-Bateng-Bara-Darmaga-Yasmin-…….. stasiun.
At Bara…
Di sinilah kami bertemu partner-partner yang akan menemani petualangan kami…
BERLIN bertemu dengan mbak ZHI asal Bojonegoro, Dek Henny asal Tuban, dan Kafi asal Bojonegro yang merupakan seorang kapten di antara para bidadarii.
AL-AMIN bertemu dengan Bhekti, Nufu, Esti,Mega.
Lengkaplah sudah personil gerbong satu kertajaya, They are Me( Aulia), Liba, mbak Erna, Dika, Bhekti,Nufu, Esti, Henny, Mega, mbak Zhi, dan Khafi. Satu Arjuna dengan 10 bidadari akan siap menaklukan si kertajaya.

Terlihat ada sedikit guratan kekecewaan pada wajah pak sopir, apa ongkos 45.000 masih kurang, tapi kan perjanjiannya memang segitu, ataukah apa penumpangnya over load, atau apa??? Hmmm… cukup mengusik pikiran ini. Apa ada yang salah dengan kita?? beribu-ribu pertanyaan tengah beradu argument saling menyalahkan. Dan apa yang terjadi??????? Ternyata tak ada yang salah dengan kita. Bapak itu di kejar deadline, karena sebelum dhuhur dia sudah ada janji sama kawannya yang sangat penting. Dan setelah cukup kenal dengan pak Sopir, akhirnya kami terlarut dalam obrolan-obrolan yang kadang-kadang di selingi bahasa jawa, karena si bapak ternyata sering ke Jawa. Okeiii, mindset yang semula mengatakan bapak ini jutek,jaim, nggak ramah pun sirna dan berubah menjadi sosok bapak yang humoris dan wibawa. Hehehe……

Good Day…..
Tepat pukul 12.00 Akhirnya sampai juga di Stasiun Bogor, Si Bapak dengan amat sangat paniknya karena di kejar deadline yang amat sangat penting dengan wajah yang tak tega terpaksa harus menurunkan kami di samping Taman Topi dan kami harus berjalan lagi agar bisa berjumpa dengan kereta ekonomi AC menuju ke Stasiun Kota.
5.500 Per orang…. Ongkos yang lumayan murah untuk bisa sampai ke Jakarta. Kereta ekonomi AC dengan tempat duduk yang masih tak berpenghuni seolah-olah adalah sofa yang begitu indah untuk mengantarkan kami ke stasiun kota, not too bad berada di gerbong paling belakang di kereta tersebut, toh ntar kita akan merasakan jadi pawang di gerbong terdepan kertajaya. Hehehe…

Melihat sebuah kejujuran dari seorang kondektur kereta dan kecerobohan dari seorang penumpang adalah sebuah pelajaran yang sangat berharga. Wanita muda dengan pakaiannya yang modis tepat berada di samping saya, dengan raut muka kebingungan dia harus membongkar tasnya untuk mencari sebuah kertas kecil berwarna hijau muda bertuliskan bogor-jakarta economy AC beserta angka 5.500 di bawah tulisan tersebut. “Pak maaf.. tiket saya hilang“, dengan polosnya si wanita itu mengatakannya kepada bapak kondektur, Uang 50.000 pun menjadi tanda selesainya insiden akibat kecerobohan wanita itu. Sempat terlintas prasangka buruk pada si bapak kondektur, Kok 50.000, Jangan….Jangan……argh ternyata semua prasangka itu berbuah manis ketika saya melihat kejujuran dari seorang kondektur. Maaf neng… ni kembaliannya,,,” ujar pak kondektor dengan senyumnya yang begitu ramah sambil mengembalikan uang berlembar puluh ribuan ke si wanita tersebut. Hmmm…. Subhanallah, Allah masih punya Makhluk yang sehebat pak Kondektor, kalau saja pejabat2 negara memiliki jiwa seperti jiwa seoreang kondekrtur tersebut, Indonesiaku akan semakin mengibarkan merahnya di kancah internasional… tak ada lagi KKN, atau mungkin tak kan pernah ada kasus century yang sepelik ini.
Lanjut ke Perjalanan…
Canda, tawa, senyum terlintas di antara kami. Aku melihat keanehan pada diri seorang Nurul Fuadah Alias Nufu. Wajahnya memerah, entah kenapa, malu, takut, sakit atau apa tak bisa di tebak. Kalaupun malu, apa yang membuat dia malu, kalau pun takut ada kita yang akan menjaga dia, hemmm… kalau sakit, dia masih terlihat ketawa sumringah. Ketika aku menanyakannya, dengan senyumnya dia menjawab “ tak apa2, jangan khawatir”. Entahlah.. wallahua’lam hanya Allah dan dia yang Tahuu. Heuu…
Stasiun cikini, kami harus berpisah dengan mbak zhi, dika, khafi, mega dan dek henny. Bukan karena terjadi konflik di antara kami tapi semua ini karena kehadiran mbak zhi yang belum mendapatkan tiket kertajaya, alhasil mereka pun harus mengantarkan mbak zhi membeli tiket dulu di stasiun senen denagn turun stasiun cikini agr cepat smapai dan dapat tiket duduk. Dan aku, liba, mbak erna, bhekti, esti, nufu, maz faizal dengan 2 orang temannya melanjutkan perjalanan ke stasiun kota untuk mengantarkan maz faizal membeli tiket buat tanggal 25 ke Yogyakarta. Okei, nevermind… friendship will never die just because we meet a farewell. Hehehhe…
Stasiun Kota…
Banyak orang, penumpang ataupun pedagang asongan, rame, kotor, penat, dan panas
So… confused but so amazing…………………….
Menunggui maz faizal dan teman-temannya membeli tiket sambil melihat kondisi di sekitar stasiun, very closed situation….
Wait a KOPAMI….
Bus KOPAMI No.02 berwarna biru pun datang, denagn suaranya yang menderu akan mengantarkan kami ke stasiun senen, tempat sang kertajaya bermuara. seorang pengamen dengan membawa anaknya yang kira-kira masih berumur lima tahun mampu membuktikan atmosfir kota Jakarta yang terkenal dengan sebutan kejamnya ibukota menjadi benar adanya. Pengamen2 di setiap traffic light, penjual boneka di sepanjang jalan, pedagang asongan, hmm… Mereka menangis dalam senyuman hanya untuk menyambung nyawa.
….. sTasiun SENEN…
Stasiun senen better than stasiun kota, lebih bersih, lebih rapi, dan tak terlalu bising. Tetapi…..Kenapa namanya mesti stasiun senen??? Kenapa tidak stasiun selasa, rabu, kamis, ataupun jumat atau mungkin stasiun sabtu. Mengapa harus stasiun senin??? Pikiran ini menjawab dengan sendirinya sebuah silogisme mungkin…. Mungkin,..dan mungkin, sekali lagi wallahu a’lam.
Menunggu….si ular besi bernama kertajaya tak urung membuat kami jenuh, sehabis menjamak sholat dhuhur dan ashar, kami menghabiskan waktu di sana dengan makan, beli jajan, menunggu dan menunggu. Di sela-sela kejenuhan tersebut aku bertemu dengan seseoranmg yang tak asing lagi, seseorang yang setahun silam menjadi kelurga di B04, yip Yunita siti atau aku biasa memanggilnya mbak Yu. Ternyata dia bersama teman-temannya juga sedang menunnggu si Kertajaya, mereka berada di Gerbong tiga. Hmm… walaupun tak segerbong tak apalah, kita tetap Solid untuk menjadi satu di kertajaya. Heheu…

ANNOUNCEMENT…
Pengumuman… di bertahukan kepada seluruh penumpang kertajaya jurusan Jakarta-Surabaya segera bersiap2, kereta kertajaya akan memasuku Jalur tiga. Di harapkan hati-hati membawa barang bawaan anda.
Seorang Petugas Stasiun dengan gayanya yang sok cool mengusir kami dengan sopan untuk pindah dari waiting sit menuju areal pinggir jalur pemberhentian kereta. Dengan bermodal 11 tiket pun kami bisa langsung masuk tanpa adanya interogasi lebih lanjut.
Truz…. Where is Mas faisal and his friends??? Ternyata mereka tidak ikut pulang ke jawa timur. Mereka hanya mengantarkan kami sampai stasiun senen karena besok mereka harus beranngkat ke Yogyakarta untuk urusan Negara. (lebaiii)

Dan akhirnya…. TUT…TUT…TUT… siapa hendak turut ke Jakarta Surabaya, Ayo kawankuu lekas naik keretakuu tak berhenti lama, sang ular besi dengan gagahnya mengibas-ibaskan badannya yang cukup panjang. Okeii, deg dega-an stadium akhir, keringat berpeluh menetas tak tentu, harus mengakui kalau ini pertamakalinya aku naek sang Economy Train, sebuah kereta ekonomi yang tak pernah ku bayangkan sebelumnya walaupun toh Jakarta-bogor pun itu tak pernah terbayangkan. Biasanya aku menaiki si Kereta bisnis “ Gumarang” ataupun lebih sering lagi naek Bus Pahala kencana, yang keduanya tak harus berdesak-desakan ketika menaikinya. Humf.....


(To be Continue...) Bersambung......
Sayang... untuk mengakhiri kebersamaan inii
Written by : AULIA RIZQI N. A.
Pare, 2 Januari 2010

Posting pertama

hahaha
akhirnya bisa juga bikin blog di blogger
suttt!
jangan protes!
jangan merusak kesenanangan saya!
wkwkwkw

tunggu postingan aku selanjutnya!

...

Makasi sudah mau membaca..^^